Ada baiknya sebelum kita menerangkan mengenai jas almamater UB, terlebih dahulu kita bahas sedikit mengenai kampusnya terlebih dahulu. Universitas Brawijaya( UB) merupakan akademi besar di Indonesia yang berdiri pada tahun 1963 di Kota Malang, Jawa Timur lewat Ketetapan Menteri Pembelajaran serta Ilmu Pengetahuan nomor. 1 bertepatan pada 5 Januari 1963. Bertepatan pada tersebut setelah itu diresmikan selaku Dies Natalis UB. Nama Brawijaya diberikan spesial oleh Presiden Soekarno dengan harapan sanggup gemilang sepert Raden Wijaya( Brawijaya I) sebagai pendiri Kerajaan Majapahit sekalian jadi kampus kebanggan bangsa Indonesia. | Jas Almamater UB
Bila kita sempat memandang sebagian akademi besar ternama di Indonesia, mereka bisa gampang dikenali dari jaket ataupun jas kampusnya. Selaku contoh merupakan Jakun UI( istilah universal buat jaket kuning kampus UI), yang pula kerap populer dengan slogan“ We are the Yellow Jacket”. Perihal lain merupakan ITB serta IPB dengan warna biru tua, setelah itu UGM yang untuk orang awam bisa jadi diketahui selaku warna krem, meski kerap diucap oleh mahasiswa UGM selaku warna perjuangan sebab mempunyai warna semacam karung goni, selaku baju rakyat Indonesia yang tertindas dikala masa belum merdeka. Terakhir sehabis aku cari bagi catatan warna, warna karung goni bagi aku mempunyai warna brown yellow. | Jas Almamater UB
Sebagian besar warga yang memandang dari jauh jas UB, bisa jadi pula hendak berpikir kalau jas UB mempunyai warna biru tua. Oh, sayangnya tebakan ini belum seluruhnya benar. Jas UB kayaknya mempunyai warna yang bersama membingungkan semacam jas UGM. Kenapa? Alasannya jas UB mempunyai kamuflasu warna yang berbeda, dikala di dalam ruangan serta di luar ruangan. Bahasa yang lebih simpel, rupanya berganti dikala hitam serta cerah. Pada kondisi hitam, memanglah nampak semacam biru tua. Pada kondisi cerah, baru jadi persoalan sampai kerap berujung pada debat. Terdapat yang berkomentar bercorak hijau, biru, biru safir, hijau safir, serta lain perihal. Perihal ini juga baru aku( penulis) sadari dikala bersandingan dengan sahabat dari UM yang sejatinya mempunyai warna jas biru tua yang pakem.| Jas Almamater UB
Sampai aku lulus dari UB, tidak sempat memperoleh data yang tentu tertulis dalam SK ataupun dituliskan pada halaman formal ub. ac. id menimpa warna jas UB. Cuma saja yang mendapatkan SK kalau warna jaket UB merupakan bercorak biru, yang membuat aku tidak sepakat. Bukan cuma aku saja yang tidak sepakat, apalagi rekan- rekan sampai mahasiswa kampus lain, sehingga kami kerap dirundungi cuma sebab warna jas. Perihal sepele memanglah untuk sebagian orang, namun percayalah dikala dikenai perundungan dari kampus lain, rasanya tidak aman. | Jas Almamater UB
Datang pada sesuatu masa, terdapat orang tua yang masih profesional memakai bahasa Jawa, menguraikan kalau warna jas UB merupakan warna wilis. Aku juga menanyakan,“ Wilis itu kan, nama gunung, Mbah?” Kakek itu menanggapi dalam bahasa Jawa yang kira- kira bila dimaksud jadi berikut,“ Gunung itu dinamakan Wilis sebab mempunyai warna yang hijau cenderung biru. Hingga dalam bahasa Jawa, warna semacam itu diucap Wilis.”
Aku juga mencari data menimpa warna wilis. Aku menciptakan data seragam di KBBI yang mengatakan kalau warna wilis merupakan paduan warna hijau serta biru. Disambungkan lagi dengan warna jas almamater UB, rupanya merupakan wilis tua. Bila merunut pada catatan warna internasional, bisa diucap selaku Dark Teal. Tetapi, pesan aku, hendak sulit dikenal warna jas UB bila cuma memandang dari gambar. Untuk yang mempunyai jas UB, silahkan dicek. Ini merupakan hasil opini aku, sehingga bisa jadi apabila terdapat ketidaksetujuan, silahkan merilis postingan kamu sendiri. | Jas Almamater UB
Selaku alumni aku sarankan, untuk kalian yang bimbang melanjutkan kuliah di mana, datanglah ke UB, Malang. Mengapa? Ini 5 sebabnya. Melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya( UB) untuk sebagian orang, merupakan mimpi yang sempurna. Selaku salah satu kampus terbaik di Indonesia, UB, biasa disingkat demikian, kerap kali jadi tujuan calon mahasiswa. Mulai dari Medan sampai Ternate. Tidak heran, bila sukses masuk di situ, kita dapat belajar budaya di segala Indonesia. Istilahnya, UB merupakan miniatur Indonesia.
Hingga dari itu, betapa bahagianya calon mahasiswa dapat datang di gedung pensiunan, masuk ke gedung Widyaloka ataupun Samanta Krida, lalu mengenakan jas almamater bercorak biru. Setelah itu swafoto, sambil mengatakan,“ Join UB, Be The Best.”
Kalian butuh ketahui kenyataan yang berikut ini. Jumlah pendaftar di Universitas Brawijaya menggapai 30 ribu lebih. Selisih tipis dengan Universitas Diponegoro yang cuman 29 ribu. Walaupun begitu, jumlah mahasiswa yang diterima UB sebanyak 4 ribu. Serta itu menjadikan UB jadi kampus yang menerima mahasiswa sangat banyak se- Indonesia. Di tempat lain, jangankan memegang angka 3, yang dapat mendekati UB cumalah Universitas Pembelajaran Indonesia. Itu juga jauh jaraknya. Universitas yang terdapat di Bandung itu cuma sanggup menerima 2. 692 mahasiswa.Pertanyaannya, kenapa Universitas Brawijaya berani melaksanakan demikian?
Karena, kampus ini mengimplementasikan pasal 31 ayat 2 yang isinya merupakan masyarakat negeri berhak memperoleh pembelajaran. Maksudnya, sekalipun secara ranking universitas belum selevel seperti UGM ataupun UI, tetapi itu maksudnya UB lebih memetingkan pemerataan pembelajaran dengan menampung SPP mahasiswa sebanyak- banyaknya. Oleh sebab itu, selaku alumni aku sarankan, untuk siswa- siswi yang sepanjang ini bimbang melanjutkan pembelajaran di mana, datanglah ke Universitas Brawijaya. Tentu kesempatan diterimanya lumayan gede. Terlebih jalan penerimaan mahasiswa lebih dari 7. Maksudnya bakal kebangetan pula kalo UB hingga menolak kalian.
Bila hingga ditolak, cuma 2 masalah: nilai ujianmu kurang penuhi ataupun nominal yang kalian masukkan buat sumbangan ke ranah pembelajaran yang nanti dikelola kampus kurang proposional. Itu.
Siapa yang tidak tertarik kala brosur kampus yang kalian baca merupakan langganan juara? Terlebih PIMNAS. Di tataran universitas, kejuaraan tersebut sangat bergengsi nilainya. Tidak heran dosen- dosen pasti saja merendahkan mahasiswa- mahasiswi terbaik. Yang terbukti serta mumpuni. Universitas Brawijaya sudah 6 kali juara PIMNAS. Yang keren, sempat mencetak 3 kali juara beruntun ialah 2015- 2017. Rahasianya merupakan jumlah mahasiswa yang buanyak. Maksudnya SDM- nya bejibun. Udah gitu, tidak hanya banyak, penyaringan mahasiswanya pula betul- betul ketat. Yang masuk UB saja tentu orang- orang terpilih, terlebih yang turut selaku anggota PIMNAS. Jelas- jelas yang terpuilih. Kalo dalam 2 tahun belum lama UB takluk dari UGM, ya tidak apa- apa. Normal. Masak raja menang terus. Sesekali boleh lah patihnya yang menang. Ya tidak?
Lulusan UB terbilang moncer. Mulai dari pegawai bank, PNS, sampai pejabat tingkatan wilayah. Serta yang sangat banyak jadi pengusaha. Ini cocok dengan istilah UB selaku enterpreneurship university. Menghasilkan pengusaha sebanyak- banyaknya. Makanya, kalo terdapat aplikasi buat proposal buat usaha, mahasiswa UB jagonya. Kalo banyak orang bilang,“ Kok tidak terdapat ya alumni UB jadi pejabat yang disorot media?” Dih. Mereka tentu kurang ingat. Terdapat yang jadi Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat. Orang no satu di bunda kota walaupun statusnya hanya magang. Apa ndak keren itu? Magang aja jadi jembatan masa Pak Ahok sama Pak Anies.
Terdapat satu lagi yang keren. Dia sanggup mengangkut prestasi timnas sepak bola. Dikala itu, timnas kita mencapai perak di SEA Permainan Myanmar serta kampiun di AFF U- 19. Tidak hanya itu dia apalagi sempat terletak di 2 sisi pemerintahan. Oposisi sempat, lingkar kekuasaan sempat. Siapa ia? Yaktul, La Nyalla Mattalitti.
Kenapa aku anggap keren? Sebab kalian, kalian, kalian seluruh tidak butuh canggung buat berkata“ loe” ataupun“ gue” di UB. Ataupun pula terbiasa mencermati kata“ saya” terhadap dosen.Jelas, mengatakan loe- gue, entah mengapa, secara otomatis menaikkan derajat intelektuil kalian. Kalian dikira anak gahol, ketje, mempehsona. Ingin ngomong koen? Awakmu? Boso walikan? Walah, malah dijauhi. Coba deh cek ke sebagian kantin UB. Perbandingannya beda- beda tipis. Sementara itu, sepatutnya kan UB itu lebih akrab dengan perkata koen, awakmu, yaopo, serta sebagainya. Tercantum pisuhan- nya yang cenderung Jaksel abis dibanding jancuk- friendly.
Sesungguhnya ini alibi yang tidak ingin aku ungkap, tetapi aku pikir ini lumayan krusial. Soalnya, kedua sahabat aku sempat berupaya nulis tentang suatu kampus di Malang di Halte Mojok, eh malah menemukan teguran dari pihak nggak- tahu- siapa- itu.
Satu tulisan sahabat aku udah diturunkan sebab dikira nyerang lembaga, serta satu lagi masih bertengger manis dengan perasaan ketar- ketir sebab dikira mencoreng nama baik kampus.
Masa penerimaan mahasiswa baru di Indonesia telah diawali akhir- akhir ini, mulai dengan jalan masuk SNMPTN, SBMPTN, sampai jalan mandiri yang diselenggarakan oleh kampus. Nah, ini buat kamu yang baru aja diterima di Universitas Brawijaya terdapat perihal menarik yang wajib kamu tahu tentang kampus baru kalian
Internetan free tiap hari
Kamu seluruh pastinya suka mengakses internet free kan? ngaku aja. Nah buat kamu yang telah formal jadi mahasiswa baru di Universitas Brawijaya tenang saja kamu dapat mengakses internet free di tiap tempat di Universitas Brawijaya. Tidak butuh membeli paket yang mahal kamu lumayan nangkring di spot- spot dekat UB telah dapat mengakses internet dimana saja.
Di tiap fakultas kamu telah dapat menikmati dengan sepuasnya, di gazebo dekat bibliotek, kafetaria UB, sampai di rektorat kamu dapat menikmati akses internet free. kamu cuma tinggal mengakses web kampus serta masukkan nim kamu serta password kamu, langsung deh tiap hari akses internet free hehe…
Tempat Nangkring, Gazebo FK UB
Di UB kamu pula hendak menciptakan sebagian spot yang sesuai banget buat nangkring bareng temen- temen maupun nugas bareng, ada gazebo- gazebo yang aman serta teduh di dekat fakultas medis, cukup buat cari jodoh hehe…
Tidak hanya buat nangkring tempat ini pula digunakan buat rapat- rapat buat kamu mahasiswa yang tiap hari rapat, serta terkadang pula terbuat acara- acara fakultas yang ramai di akhir minggu.
Kantin kejujuran
Di tiap penjuru posisi di UB ini tidak lepas dari banyaknya ayah ataupun bunda penjual jajanan di dekat universitas. Hendak namun sebagian dari mereka lebih memilah memakai metode kejujuran ini. jadi jangan bimbang ya buat kamu yang memandang terdapat banyak kotak kue berisi jajanan di sekitaran UB ini, sebab itu merupakan kantin kejujuran. Referensi artikel wikipedia, dll
Selamat datang kembali, silahkan login ke akun Anda.
Belum menjadi member? Daftar